Pemanfaatan Data Hasil Penginderaan Jauh dan SIG dalam Faktor Biofisik Kelautan – Citra penginderaan jauh menjadi salah satu metode alternatif yang digunakan untuk memperoleh data informasi yang dapat dilakukan secara tepat, cepat dan juga tidak memakan biaya yang mahal. Upaya dari penggunaan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) salah satunya adalah untuk memperoleh informasi mengenai sumberdaya yang berada diwilayah pesisir hingga lautan dimana bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan wilayah tersebut. Citra penginderaan jauh menjadi salah satu cara yang dapat dimanfaatkan untuk memantau perubahan objek-objek dan fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi termasuk informasi mengenai perubahan yang terjadi di lautan maupun daratan.
Baca juga: Pemanfaatan Penginderaan Jauh di Bidang Atmosfer dan Cuaca
Kajian Pemanfaatan Data Hasil Penginderaan Jauh dan SIG dalam Faktor Biofisik Kelautan
Beberapa parameter oseonografi yang memanfaatkan kinerja dari hasil data penginderaan jauh diantara lain yaitu:
- Suhu Permukaan Laut
Salah satu parameter oseanoggrafi yang pentinn adalah pengukuran suhu permukaan laut (SPL). Suhu permukaan laut (SPL) menjadi salah satu indikator penting terjadinya upwelling laut. Upwelling laut yaitu peristiwa naiknya massa air laut dari lapisan dalam ke lapisan permukaan sehingga suhu permukaan laut di perairan tersebut akan terasa lebih dingin dibandingkan suhu permukaan laut disekitarnya. Suhu permukaan laut yang diukur yaitu suhu permukaan yang berada pada kedalaman beberapa millimeter di permukaan laut. Penetrasi jangkauan ke dalam air yang dapat dijangkau oleh panjangnya gelombang inframerah termal pada penginderaan jauh hanya sekitar beberapa meter saja saja tergantung resolusi penginderaan jauh yang digunakan..
- Perubahan Terhadap Garis Pantai
Garis pantai merupakan garis batas pertemuan antara daratan dan air laut. Garis pantai selalu berubah – ubah hal tersebut seperti terjadinya fenomena abrasi pantai dan akresi pantai. Abrasi pantai adalah fenomena terjadinya pengikisan daratan sedangan akresi pantai adalah fenomena terjadinya penambahan daratan. Terjadinya perubahan tersebut disebabkan oleh adanya gelombang arus laut, terjadinya pasang surut pantai, dan juga keberadaan angin yang berhembus.
Monitoring menggunakan penginderaan jauh dapat menghemat biaya dan waktu pelaksanaan dibandingkan menggunakan GPS tracking. Pemanfaatan data dari penginderaan jauh dilakukan untuk memonitoring perubahan garis pantai akibat abrasi maupun akresi pantai sehingga dapat dijadikan peluang untuk menemukan solusi yang tepat. Hal ini mengingat panjanganya garis pantai yang dimiliki oleh Indonesia.
- Kesesuaian Lahan
Laut maupun pantai keduanya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumberdaya yang menguntungkan bagi semua orang. Salah satu usaha yang memanfaatkan laut adalah usaha budidaya. Budidaya tersebut diantaranya budidaya rumput laut, keramba jaring apung, budidaya kerang mutiara dan masih banyak budidaya lainnya yang memanfaatkan lahan laut. Keseuaian lahan agar dapat dimanfaatkan dapat dilihat dari hasil penginderaan jauh terhadap beberapa variabel utama sebagai berikut:
a. Kedalaman dan Kecerahan Perairan
Kedalaman perairan menentukan kesesuaian lahan untuk tidak bisanya dimanfaatkan menjadi lahan budidaya yang diharapkan serta ketersediaan pencahayaan yang diperoleh oleh lahan lahan tersebut mencukupi atau tidaknya untuk perkembangbiakan budidaya. Pengukuran kedalaman perairan dan kecerahan perairan dapat diukur menggunakan penginderaan jauh.
b. Keamanan Lokasi
Penggunaan lahan perairan sebagai lahan budidaya juga harus memperhatikan keamanan lahan apakah sudah aman. Keamanan lahan dapat dilihat dari keamanan terhadap tingkatan arus laut, ombak laut hingga dari sedimentasi dari daratan. Dalam hasil ekstraksi pendataan dengan metode penginderaan jauh, hanya didapatkan informasi-informasi yang bersifat fisik saja, tetapi untuk menentukan lahan tersebut baik dan layak untuk digunakan perlu dipadukan dengan data informasi hasil lapang seperti informasi mengenai suhu perairan, pH perairan dan salinitas perairan.